Saikou no Rikon (2013)
Akhirnya setelah penantian panjang, kelar juga tamatin nonton Saikou no Rikon #terharu. Lama pendingnya, sih karena subnya lama, bokk dan hardsubnya juga baru kelar sekarang. Padahal ini dorama winter kemarin #tepukjidat. Awalnya iseng aja, sih nontonnya dan sama sekali nggak minat karena posternya cuma nampilin dua pasang laki-laki dan perempuan yang berdiri. Tapi lantaran sering banget liat, tuh poster dan faktor ada Eita-nya, eh malah jadi penasaran. Dan ternyata begitu nonton episode pertama malah jadi kecanduan, penasaran pengen nonton episode-episode selanjutnya.
Mitsuo (Eita), seorang salaryman biasa yang bekerja di perusahaan vending machine sering curhat (lebih tepatnya komplen) tentang pernikahannya ketika check up gigi. Yang sering dikomplenkannya tentu aja sang istri, Yuka (Ono Machiko) yang memiliki kepribadian yang sangat bertolak belakang dari dirinya. Padahal mereka udah married selama dua tahun. Mitsuo orangnya super rapi, cermat, detil, pokoknya perfeksionis abis, sedangkan Yuka easy going, pemalas dan selebor. Kepribadian yang berbeda tersebut kerap menimbulkan pertengkaran dalam rumah tangga mereka, hingga akhirnya salah satu pihak mengajukan perceraian. Di saat rumah tangganya di ambang kehancuran, Mitsuo bertemu mantan pacarnya, Akari (Maki Yoko) yang ternyata telah menikah dengan Ryo (Ayano Go). Hubungan Akari dan Ryo terlihat harmonis dari luar tapi ternyata mereka mempunyai masalah yang cukup complicated. Salah satu penyebabnya karena Ryo suka berselingkuh dengan banyak wanita lain. Selain itu, Ryo juga menyimpan sebuah rahasia tentang status pernikahannya dengan Akari. Lalu, bagaimana nasib pernikahan kedua pasangan tersebut? Silahkan ditonton sendiri!
Awalnya aku pribadi merasa aneh sendiri melihat alasan utama Mitsuo dan Yuka bercerai hanya lantaran hal yang sebenarnya sangat sepele, tapi akhirnya aku sadar bahwa memang orang-orang di era modern saat ini kebanyakan berpikiran seperti itu, egois, dengan dalih tersiksa menjalani kehidupan bersama dengan pasangan yang berbeda secara prinsip dan kepribadian. Padahal kalo orang-orang jaman dulu juga banyak yang gitu, tapi mereka sepertinya nggak seegois orang jaman sekarang, sehingga jarang terjadi perceraian. Kembali lagi ke dorama ini, dengan alasan yang kurang logis itu menurutku, sang screenwriter Sakamoto Yuji, sepertinya mengajak kita untuk memahami sendiri hakikat sebenarnya pernikahan dan perceraian. Kita pun akan bertanya-tanya sendiri, Apa arti pernikahan itu sesungguhnya? Apakah pernikahan masih ada nilainya di jaman sekarang ini? Bagimana menjadi suami/istri yang ideal? Apa gunanya menikah jika akhirnya harus bercerai? Apakah perceraian menjadi jalan satu-satunya dari permasalahan rumah tangga? Apakah perceraian itu baik atau malah sebaiknya? Silahkan menjawabnya sendiri setelah menonton dorama ini.
Awalnya aku pribadi merasa aneh sendiri melihat alasan utama Mitsuo dan Yuka bercerai hanya lantaran hal yang sebenarnya sangat sepele, tapi akhirnya aku sadar bahwa memang orang-orang di era modern saat ini kebanyakan berpikiran seperti itu, egois, dengan dalih tersiksa menjalani kehidupan bersama dengan pasangan yang berbeda secara prinsip dan kepribadian. Padahal kalo orang-orang jaman dulu juga banyak yang gitu, tapi mereka sepertinya nggak seegois orang jaman sekarang, sehingga jarang terjadi perceraian. Kembali lagi ke dorama ini, dengan alasan yang kurang logis itu menurutku, sang screenwriter Sakamoto Yuji, sepertinya mengajak kita untuk memahami sendiri hakikat sebenarnya pernikahan dan perceraian. Kita pun akan bertanya-tanya sendiri, Apa arti pernikahan itu sesungguhnya? Apakah pernikahan masih ada nilainya di jaman sekarang ini? Bagimana menjadi suami/istri yang ideal? Apa gunanya menikah jika akhirnya harus bercerai? Apakah perceraian menjadi jalan satu-satunya dari permasalahan rumah tangga? Apakah perceraian itu baik atau malah sebaiknya? Silahkan menjawabnya sendiri setelah menonton dorama ini.
Walaupun temanya tentang perceraian, tapi dorama ini sama sekali nggak
mengisahkannya dalam konteks yang menyedihkan dan depressing seperti
halnya karya Sakamoto Yuji - yang mendadak jadi screenwriter favoritku - lainnya kayak Mother atau Soredemo, Ikite Yuku (proses nontonnya masih episode perdana). Justru di sini Yuji menampilkannya dalam bentuk komedi segar dan
ringan namun cerdas. Segala hal yang ada di dorama ini sukses membuatku
sangat sangat sangat (sampe 3x) terhibur, mulai dari karakter tiap pemainnya,
dialog-dialognya, adegan-adegannya dan tentunya momen-momennya yang
hampir semuanya memorable. Apalagi kalo udah berhubungan sama interaksi keempat karakter utamanya, pasti, deh selalu
membuatku senyum-senyum sendiri liatnya.
Kendati bertema komedi, tapi komedinya nggak murahan dan jayus. Justru kadang aku pribadi jadi tergugu mendadak mendengar kata-kata yang disampaikan oleh tiap karakternya. Mendadak tersentil mendengarnya. Humor-humor yang ditampilkan di sini menggelitik namun cerdas. Dialog-dialognya berlangsung cepat dan cukup panjang. Apalagi kalo udah sesi curhat tiap pasangan, harus konsentrasi penuh baca subtitlenya. Kadang terpaksa harus pause berkali-kali untuk memahami apa yang mereka omongkan. Seperti halnya dorama bergenre romantic comedy lainnya, Saikou no Rikon juga nggak melulu menampilkan adegan kocak. Sesekali ada juga adegan yang mengharu biru. Yang paling membekas buatku adalah adegan dimana Yuka marah dan melampiaskan isi hatinya yang terpendam pada Mitsuo sambil mecahin barang-barang. Aku sampe merinding dengar kata-kata yang diucapkan Yuka pada Mitsuo waktu marah itu. Akting Ono Machiko keren banget di situ!
Nggak bisa dipungkiri, sepanjang nonton tiap episode dorama ini, pasti ada aja adegan yang bikin ngakak atau minimal senyam-senyum geli sendiri liatnya. Belum lagi tingkah tiap karakternya yang aneh bin unik jadi nilai tambah untuk terus mantengin dorama ini terus. Tiap karakternya benar-benar kuat, menarik dan unik. Mitsuo, sangat sangat
menyebalkan, terutama karena dia cerewet (aku paling benci lelaki
cerewet!), egois dan suka mengeluh (Ampun, deh!!!). Pokoknya nggak banget, deh
karakternya. Aku nggak
bakalan mau punya suami kayak Mitsuo!. Di sini Eita harus membuktikan kemampuan aktingnya untuk memerankan sosok Mitsuo dan dia BERHASIL dengan sukses! Dari semua dorama dan
filmnya yang pernah ku tonton, ini adalah penampilan terbaiknya dengan
akting yang sungguh memukau. Berbanding terbalik dengan Mitsuo, Yuka adalah karakter yang akan disukai
oleh kebanyakan orang, ceria, easy going, dan happy-go-lucky. Minusnya, dia
juga pemalas, slebor, dan suka bertingkah sesuka hati. Akting Ono Machiko makin yahud aja! Sejak liat akting kerennya di Mother, aku udah suka sama aktris yang wajahnya unik ini. Dan sekarang jadi makin sukaaaa!!! Chemistry antara Eita dan Ono juga sangat kuat di sini. Karakter mereka yang sangat bertolak belakang tersebut, justru malah
membuat kedua pasangan ini terlihat unik dan lucu, terutama ketika mereka bertengkar hanya karena masalah
sepele. Pembahasannya bisa panjang dan berlarut-larut dan seringnya tanpa penyelesaian yang jelas.
Lalu, karakter pasangan Akari dan Ryo yang tak kalah unik dan menarik. Karakter Akari
terlihat sangat cool di luar tapi sebenarnya dia cukup rapuh di dalam. Tapi sesekali terlihat juga bahwa dia nggak senaif kelihatannya yang hanya diam aja walaupun tau suaminya berselingkuh. Sesi curhatnya di onsen dengan pandangan tajam sembari ngedumel soal mantan pacarnya itu keren banget, deh! Dorama Maki Yoko yang udah ku tonton baru Saikou no Rikon dan Osozaki no Himawari (masih stuck di episode satu!) doank, sih.. tapi bisa dibilang aktingnya di sini cukup bagus. Maki dan Eita juga reunian lagi di sini setelah dulunya pernah main bareng film yang sama, Summer Time Machine Blues. Dan
akhirnya karakter Ryo, yang entah kenapa biar pun bajingan gitu nggak bikin aku benci
dengan karakternya. Apalagi karakternya sangat unik dengan gayanya yang cool abis. Dan
aku jadi bersimpati dikit pada karakter Ryo ini begitu tau masa lalunya yang menjadikannya seperti itu. Ayano Go sukses mencuri perhatianku lagi di sini, sama seperti waktu di Mother. Trus dia keliatan kakkoii gitu dengan gaya rambutnya yang acak-acakan itu #kyaaa.. Wajahnya, sih nggak ganteng tapi entah kenapa seperti ada aura yang memancar dari seorang Ayano Go, hihihi... Unik, sih wajahnya! Di dorama ini, Ayano juga reunian lagi sama Ono setelah di Mother mereka jadi pasangan yang bikin kesal abis!! #bantingkursi. Nah, pasangan
Akari-Ryo ini unik banget, deh terutama cara mereka berinteraksi satu sama lain. Kadang-kadang bikin gemes liatnya! Mereka ini sebenarnya memiliki masalah yang jauh serius dan complicated dibanding pasangan Mitsuo-Yuko.
Uniknya dorama ini bukan cuma soal karakternya aja, tapi juga cara penyampaian ceritanya. Sesi curhat sembarang adalah salah satu scene favoritku. Kenapa dibilang curhat sembarangan? Ya, soalnya keempat karakter sentralnya memang suka curhat kepada orang lain yang justru tidak begitu mereka
kenal atau sama sekali nggak mereka kenal dan curhatnya di berbagai tempat, seperti Mitsuo yang langgganan curhat di tempat praktek dokter gigi, Yuka di kedai ramen favoritnya, Akari di sento dan Ryo di taman dengan orang-orang yang kebetulan duduk di bangku taman yang sama dengannya. Menurutku, sih curhatan seperti ini memang relatif lebih aman ketimbang curhat dengan orang yang kita kenal atau orang terdekat, karena kalo misalnya curhatan yang bersifat rahasia tiba-tiba dibocorkan oleh orang terdekat atau yang kita kenal, kita akan sulit menerima kenyataan. Sedangkan dengan orang-orang yang kurang kita kenal/nggak kenal, mereka nggak akan begitu peduli dengan curhatan kita, tapi kita sendiri justru merasa plong udah ngeluarin semua uneg-uneg yang terpendam. Aku sendiri juga suka curhat di dunia maya dengan orang-orang yang nggak ku kenal, hehehe..
Serunya lagi, dorama ini
selalu menghadirkan kejutan-kejutan yang menarik dan tak terduga di tiap episodenya. Trus, setting lokasinya juga bagus dan indah banget. Pengambilan anglenya juga menarik dan unik, terutama kalo udah angle dari rumah Mitsuo-Yuka. Aku juga suka konsep rumah Mitsuo-Yuka yang kecil minimalis dan simpel. Background
musiknya juga nggak kalah asiknya. Favoritku adalah Divorce Rhapsody yang sampe sekarang
sering banget ku putar di handphone. Apalagi kalo dengerinnya malam-malam mau tidur
pake acara matiin lampu sendirian di kamar, tambah asik, deh menikmati instrumental lagunya. Trus lagu endingnya Yin Yang yang dinyanyikan oleh Kuwata Keisuke juga keren abis dengan scene dimana keempat pemain
utamanya menari bersama dengan gaya yang beda-beda tiap episodenya. Ahh... pokoknya aku suka banget sama dorama ini! My Favorite Dorama 2013! Saikou! Saikou Saikou!.
***
Details
- Title: 最高の離婚
- Title (romaji): Saikou no Rikon
- Format: Renzoku
- Genre: Romantic comedy
- Episodes: 11
- Viewership rating: 11.8% (Kanto)
- Broadcast network: Fuji TV
- Broadcast period: 2013-Jan-10 to 2013-Mar-21
- Air time: Thursday 22:00
- Theme song: Yin Yang by Kuwata Keisuke
Cast
- Eita as Hamasaki Mitsuo
- Ono Machiko as Hamasaki Yuka
- Maki Yoko as Uehara Akari
- Ayano Go as Uehara Ryo
- Ichikawa Miwako as Seta Tomoyo
- Matsuo Satoru as Seta Tsuguo
- Ono Yuriko as Arimura Chihiro
- Yachigusa Kaoru as Hamasaki Aiko
Episode Titles
- Ep. 01: So much pain and suffering. Marriage is like being tortured for a long long time
- Ep. 02: If only you would just drop dead
- Ep. 03: The other couple's secret and truth
- Ep. 04: Why don't you just admit it already!? I've already come to realize this a long time ago!? You don't love me! You only love yourself!
- Ep. 05: No, I'm not ever gonna say that you shouldn't cheat on others. Every guy feels that way one way or another. If I could, I would cheat!
- Ep. 06: Because men are childish, women end up like this. In the end, a wife has 2 choice, becoming a strict wife or a crying wife. It's so stupid. Being a husband and wife is such a joke
- Ep. 07: Even though I was the one who decided to break this off, I can't help but feel a bit lonely. But one day if I ever wanna see you, or if I ever want to talk to you...
- Ep. 08: Going out on the town, taking initiative and talking to someone you happen to meet, wanting to sleep with just anyone, what if you become that type of person... why not, shall we sleep with each other just this once?
- Ep. 09: I don't think that divorce is the worst case scenario. I think that it's the worst thing to be with someone you have no love or expectation for. The next time you marry, I hope that it is for the absolute best
- Ep. 10: Why don't you just become the child's father!? Isn't that the best way to get around the problem? It's not so much about the responsibility per se but shouldn't you look after them?
- Ep. 11: To be honest, it's so hard. I thought that marriage was a torture, but I was wrong. Marriage is like a food chain. I just shut up and wait to be eaten. Oh so much pain and suffering. It's 4 times harder
Recognitions
- 76th Television Drama Academy Awards: Best Drama
- 76th Television Drama Academy Awards: Best Actor - Eita
- 76th Television Drama Academy Awards: Best Supporting Actress - Ono Machiko
- 76th Television Drama Academy Awards: Best Screenwriter - Sakamoto Yuji
- 76th Television Drama Academy Awards: Best Director - Miyamoto Rieko, Namiki Michiko, Kato Yusuke
- 76th Television Drama Academy Awards: Best Theme Song
- 16th Nikkan Sports Drama Grand Prix (Jan-Mar 2013): Best Supporting Actress - Ono Machiko
***Source: DramaWiki & AsianWiki
No comments:
Post a Comment