Strawberry Night SP (2010)
Himekawa Reiko (Takeuchi Yuko), seorang detektif wanita yang ditugaskan di Metropolitan Police Department (MPD) mendapatkan kenaikan pangkat yang cukup cepat berkat usaha dan kerja kerasnya. Himekawa menjadi satu-satunya kepala tim wanita di MPD. Oleh karena itu dia sering dianggap remeh oleh atasan dan rekan-rekannya sesama detektif lainnya yang kesemuanya adalah laki-laki. Kata-katanya yang tajam dan lebih sering mengandalkan instingnya menjadi bahan cemoohan yang paling sering didapat Himekawa dari senior dan atasaannya. Tapi dia bersikap tak acuh dan terus bekerja keras menangani setiap kasus yang terjadi. Salah satu kasus yang sedang ditanganinya adalah kasus pembunuhan keji dimana korban ditemukan dalam kondisi terbungkus plastik di semak-semak dengan sekujur tubuh penuh luka pecahan kaca. Bersama timnya yang solid, Himekawa pun berusaha menguak kasus pembunuhan yang bernama "Strawberry Night" tersebut.
Judulnya yang menarik, Strawberry Night, membuatku pengen menonton dorama berdurasi 107 menit ini. Apalagi aku memang lagi bosan nonton renzoku dan pengen nonton tanpatsu aja. Ternyata Strawberry Night itu adalah sebuah kasus pembunuhan dimana cara memilih korbannya itu dengan cara aneh bin unik. Para korban sama sekali nggak punya kesamaan satu sama lain seperti kasus pembunuhan berantai lainnya. Para polisi jelas aja menjadi bingung kenapa para korban tersebut menjadi target. Bahkan kapan dan itu terjadi sebenarnya juga nggak bisa dilacak. Para korban ditemukan dalam kondisi sangat memprihatinkan, di berbagai tempat terpisah.
Tim Himekawa yang terdiri dari Himekawa sendiri, Kikuta (Nishijima Hidetoshi), Otsuka (Kiritani Kenta), dan Ishikura (Ukaji Takashi) ditambah Ioka (Namase Katsuhisa) yang baru naik pangkat dan ditansfer ke MPD dan seorang detektif muda berbakat, Kitami (Hayashi Kento), bekerja keras untuk memecahkan kasus tersebut. Asik banget liat Tim Himekawa ini, mereka kompak, saling support satu sama lain, udah kayak saudara sendiri dan sering makan bareng di luar. Yang menarik lagi, para anggota tim Himekawa tersebut sangat menghormati Himekawa sebagai kepala Tim tanpa memandang perbedaan gender dan selalu melaksanakan perintah yang diberikan Himekawa.
Sosok Himekawa itu unik. Di satu sisi dia terlihat begitu dingin, powerful, pekerja keras, pantang menyerah tapi di sisi lain dia juga rapuh dan takut. Sebenarnya sisi lemahnya tersebut karena dia masih trauma oleh masa lalunya. Himekawa pernah diperkosa dan di tusuk tubuhnya oleh seorang pemerkosa berantai ketika dia remaja. Makanya, setiap melintas sendirian di jalan sekitar taman, dia merasa takut karena taman tersebut mengingatkannya pada peristiwa buruk yang menimpanya. Tapi, kok dia bisa jadi polisi? Nah, itu karena saat dia merasa sangat terpukul atas kasus yang menimpanya tersebut, seorang detektif wanita bernama Sata Michiko (Kuninaka Ryoko) yang menangani kasusnya selalu datang menghiburnya tanpa memaksanya harus mengingat peristiwa buruk tersebut. Kalo polisi lain, kan pasti nanya yang macam-macam dulu tanpa mempedulikan kesehatan psikologis korban yang. Beda dengan Sata yang mampu memahami kondisi Himekawa saat itu. Kehadiran Sata itulah yang menginspirasinya untuk menjadi seorang detektif juga kelak seperti Sata, ketika detektif tersebut terbunuh dalam kasus yang ditanganinya. Hmm.. ternyata di Jepang sana bisa, ya jadi polisi tanpa memandang masa lalu seseorang? Kalo di sini, sih banyak aturan blablabla dimana seorang polisi harus blablabla juga, yah.. you know what I mean, right? Nah, ada satu hal yang aku kurang suka dari sifat Himekawa yaitu sikapnya yang agak membangkang dari orang tuanya, terutama mamanya. Sebagai info, dia masih tinggal bersama orang tuanya (agak aneh, sih untuk wanita Jepang seusianya masih tinggal sama ortu), tapi karena sering cekcok sama mamanya, dia memilih tinggal sementara di hotel. Sebenarnya kalo dipikir-pikir lagi, nggak usah sampe segitunya, sih sifatnya sama mamanya itu, tapi mungkin karena dia orangnya keras, jadi sikap perhatiaan mamanya yang agak berlebihan itu dianggap annoying. Akting Takeuchi Yuko memang keren banget sebagai Himekawa.
Tangan kanan Himekawa adalah Kikuta yang sikapnya cool abis, sampe-sampe nyaris tanpa ekspresi. Kalo bukan karena Nishijima Hidetoshi yang meranin karakter Kikuta ini, pasti, deh karakter ini nggak bakal keliatan aura charmingnya. Lama banget, loh aku baru sadar kalo itu Nishijima Hidetoshi yang main di Double Face. Hubungan Kikuta dengan Himekawa ini juga agak unik. Kikuta kayaknya ada ’feeling’ sama Himekawa, tapi mengingat Himekawa adalah bossnya, jadinya susah mengutarakan perasaannya itu. Apalagi Himekawa terkenal dingin menyangkut masalah gituan. Otsuka yang diperankan oleh Kiritani Kenta, bisa dibilang masih hijau dalam bidang pengalaman. Dia sangat mengagumi sosok sang boss, Himekawa yang mengajarkannya banyak hal. Ishikura, sebagai anggota paling tua umurnya sama sekali nggak menganggap dirinya lebih baik dari Himekawa dan selalu siap mengerjakan apapun perintah sang boss. Akhirnya di sini Ukaji Takashi dapat peran jadi orang baik lagi setelah beberapa doramanya yang ku tonton selalu jadi karakter antagonist. Kitami yang diperankan oleh Hayashi Kento - dimana aku baru selesai nonton dorama terbarunya Karamazov no Kyodai - merupakan anggota baru di tim Himekawa sudah mempunyai banyak prestasi yang diraih. Harusnya dia udah mendapat jabatan tinggi karena dia adalah anak salah seorang kepala kepolisian, tapi dia memilih memulai karir dari bawah dan saat ini dibawah training Ioka. Nah, Ioka yang pernah dipasangkan dengan Himekawa sebelumnya, akhirnya bekerjasama dengan Himekawa lagi. Karakter Ioka ini nggak jauh-jauh dari karakter-karakter lainnya yang pernah diperankan oleh Namase Katsuhisa, lucu bin annoying. Ioka paling suka merayu Himekawa dan merasa kepedean disukai Himekawa. Karakter Ioka ini sukses bikin aku ketawa, minimal senyum-senyum sendiri nggak jelas liatnya, hohoho... Dua orang detektif senior, Kusaka (Endo Kenichi) dan Katsumata (Takeda Tatsuya) merupakan ’musuh utama’ Himekawa. Yang satu paling benci kalo Himekawa lebih mengandalkan insting ketimbang logika. Yang satu lagi lebih parah, menganggap remeh Himekawa karena dia seorang wanita. Kerjaannya nyari gara-gara mulu sama Himekawa. Himekawa jelas aja nggak mau kalah. Lalu, boss Himekawa sendiri Imaizumi (Takashima Masahiro) orangnya pengertian dan suka dengan kerja keras Himekawa. Berbanding terbalik dengan superior mereka Hashizume (Watanabe Ikkei) yang sensian liat Himekawa dan selalu underestimated padanya.
Dalam dorama ini diperlihatkan cara-cara unik yang tak terduga yang dilakukan Himekawa dalam mengungkap kasus, seperti kasus Strawberry Night ini. Soal Strawberry Night sendiri, yang seru adalah bahwa mastermind dalam semua pembunahan keji Strawberry Night tersebut bukanlah orang yang normalnya kita anggap sebagai tersangka karena imagenya yang sangat berbeda dengan image para pelaku kriminal selama ini. Stereotype pelaku kejahatan serta merta berubah sehingga kita sebagai orang awam harus selalu waspada. Apa yang terlihat nggak masuk akal, nyatanya malah masuk akal di jaman sekarang ini. Intinya jangan menilai orang dari luarnya aja. Waspadalah!
Judulnya yang menarik, Strawberry Night, membuatku pengen menonton dorama berdurasi 107 menit ini. Apalagi aku memang lagi bosan nonton renzoku dan pengen nonton tanpatsu aja. Ternyata Strawberry Night itu adalah sebuah kasus pembunuhan dimana cara memilih korbannya itu dengan cara aneh bin unik. Para korban sama sekali nggak punya kesamaan satu sama lain seperti kasus pembunuhan berantai lainnya. Para polisi jelas aja menjadi bingung kenapa para korban tersebut menjadi target. Bahkan kapan dan itu terjadi sebenarnya juga nggak bisa dilacak. Para korban ditemukan dalam kondisi sangat memprihatinkan, di berbagai tempat terpisah.
Tim Himekawa yang terdiri dari Himekawa sendiri, Kikuta (Nishijima Hidetoshi), Otsuka (Kiritani Kenta), dan Ishikura (Ukaji Takashi) ditambah Ioka (Namase Katsuhisa) yang baru naik pangkat dan ditansfer ke MPD dan seorang detektif muda berbakat, Kitami (Hayashi Kento), bekerja keras untuk memecahkan kasus tersebut. Asik banget liat Tim Himekawa ini, mereka kompak, saling support satu sama lain, udah kayak saudara sendiri dan sering makan bareng di luar. Yang menarik lagi, para anggota tim Himekawa tersebut sangat menghormati Himekawa sebagai kepala Tim tanpa memandang perbedaan gender dan selalu melaksanakan perintah yang diberikan Himekawa.
Sosok Himekawa itu unik. Di satu sisi dia terlihat begitu dingin, powerful, pekerja keras, pantang menyerah tapi di sisi lain dia juga rapuh dan takut. Sebenarnya sisi lemahnya tersebut karena dia masih trauma oleh masa lalunya. Himekawa pernah diperkosa dan di tusuk tubuhnya oleh seorang pemerkosa berantai ketika dia remaja. Makanya, setiap melintas sendirian di jalan sekitar taman, dia merasa takut karena taman tersebut mengingatkannya pada peristiwa buruk yang menimpanya. Tapi, kok dia bisa jadi polisi? Nah, itu karena saat dia merasa sangat terpukul atas kasus yang menimpanya tersebut, seorang detektif wanita bernama Sata Michiko (Kuninaka Ryoko) yang menangani kasusnya selalu datang menghiburnya tanpa memaksanya harus mengingat peristiwa buruk tersebut. Kalo polisi lain, kan pasti nanya yang macam-macam dulu tanpa mempedulikan kesehatan psikologis korban yang. Beda dengan Sata yang mampu memahami kondisi Himekawa saat itu. Kehadiran Sata itulah yang menginspirasinya untuk menjadi seorang detektif juga kelak seperti Sata, ketika detektif tersebut terbunuh dalam kasus yang ditanganinya. Hmm.. ternyata di Jepang sana bisa, ya jadi polisi tanpa memandang masa lalu seseorang? Kalo di sini, sih banyak aturan blablabla dimana seorang polisi harus blablabla juga, yah.. you know what I mean, right? Nah, ada satu hal yang aku kurang suka dari sifat Himekawa yaitu sikapnya yang agak membangkang dari orang tuanya, terutama mamanya. Sebagai info, dia masih tinggal bersama orang tuanya (agak aneh, sih untuk wanita Jepang seusianya masih tinggal sama ortu), tapi karena sering cekcok sama mamanya, dia memilih tinggal sementara di hotel. Sebenarnya kalo dipikir-pikir lagi, nggak usah sampe segitunya, sih sifatnya sama mamanya itu, tapi mungkin karena dia orangnya keras, jadi sikap perhatiaan mamanya yang agak berlebihan itu dianggap annoying. Akting Takeuchi Yuko memang keren banget sebagai Himekawa.
Tangan kanan Himekawa adalah Kikuta yang sikapnya cool abis, sampe-sampe nyaris tanpa ekspresi. Kalo bukan karena Nishijima Hidetoshi yang meranin karakter Kikuta ini, pasti, deh karakter ini nggak bakal keliatan aura charmingnya. Lama banget, loh aku baru sadar kalo itu Nishijima Hidetoshi yang main di Double Face. Hubungan Kikuta dengan Himekawa ini juga agak unik. Kikuta kayaknya ada ’feeling’ sama Himekawa, tapi mengingat Himekawa adalah bossnya, jadinya susah mengutarakan perasaannya itu. Apalagi Himekawa terkenal dingin menyangkut masalah gituan. Otsuka yang diperankan oleh Kiritani Kenta, bisa dibilang masih hijau dalam bidang pengalaman. Dia sangat mengagumi sosok sang boss, Himekawa yang mengajarkannya banyak hal. Ishikura, sebagai anggota paling tua umurnya sama sekali nggak menganggap dirinya lebih baik dari Himekawa dan selalu siap mengerjakan apapun perintah sang boss. Akhirnya di sini Ukaji Takashi dapat peran jadi orang baik lagi setelah beberapa doramanya yang ku tonton selalu jadi karakter antagonist. Kitami yang diperankan oleh Hayashi Kento - dimana aku baru selesai nonton dorama terbarunya Karamazov no Kyodai - merupakan anggota baru di tim Himekawa sudah mempunyai banyak prestasi yang diraih. Harusnya dia udah mendapat jabatan tinggi karena dia adalah anak salah seorang kepala kepolisian, tapi dia memilih memulai karir dari bawah dan saat ini dibawah training Ioka. Nah, Ioka yang pernah dipasangkan dengan Himekawa sebelumnya, akhirnya bekerjasama dengan Himekawa lagi. Karakter Ioka ini nggak jauh-jauh dari karakter-karakter lainnya yang pernah diperankan oleh Namase Katsuhisa, lucu bin annoying. Ioka paling suka merayu Himekawa dan merasa kepedean disukai Himekawa. Karakter Ioka ini sukses bikin aku ketawa, minimal senyum-senyum sendiri nggak jelas liatnya, hohoho... Dua orang detektif senior, Kusaka (Endo Kenichi) dan Katsumata (Takeda Tatsuya) merupakan ’musuh utama’ Himekawa. Yang satu paling benci kalo Himekawa lebih mengandalkan insting ketimbang logika. Yang satu lagi lebih parah, menganggap remeh Himekawa karena dia seorang wanita. Kerjaannya nyari gara-gara mulu sama Himekawa. Himekawa jelas aja nggak mau kalah. Lalu, boss Himekawa sendiri Imaizumi (Takashima Masahiro) orangnya pengertian dan suka dengan kerja keras Himekawa. Berbanding terbalik dengan superior mereka Hashizume (Watanabe Ikkei) yang sensian liat Himekawa dan selalu underestimated padanya.
Dalam dorama ini diperlihatkan cara-cara unik yang tak terduga yang dilakukan Himekawa dalam mengungkap kasus, seperti kasus Strawberry Night ini. Soal Strawberry Night sendiri, yang seru adalah bahwa mastermind dalam semua pembunahan keji Strawberry Night tersebut bukanlah orang yang normalnya kita anggap sebagai tersangka karena imagenya yang sangat berbeda dengan image para pelaku kriminal selama ini. Stereotype pelaku kejahatan serta merta berubah sehingga kita sebagai orang awam harus selalu waspada. Apa yang terlihat nggak masuk akal, nyatanya malah masuk akal di jaman sekarang ini. Intinya jangan menilai orang dari luarnya aja. Waspadalah!
***
Details
- Title: ストロベリーナイト
- Title (English): Strawberry Night
- Genre: Crime, Detective
- Broadcast network: Fuji TV
- Format: Tanpatsu
- Viewership rating: 14.0 (Kanto)
- Broadcast date: 2010-Nov-13
- Air time: 21:00-23:10
- Theme song: EUPHORIA by Shibasaki Kou
Cast
- Takeuchi Yuko as Himekawa Reiko
- Okamoto Azusa as teen Reiko
- Nishijima Hidetoshi as Kikuta Kazuo
- Kiritani Kenta as Otsuka Shinji
- Ukaji Takashi as Ishikura Tamotsu
- Hayashi Kento as Kitami Noboru
- Tanimura Mitsuki as Fukazawa Yukari
- Sato Yuki as Tatsumi Keiichi
- Aoi as Maruta Satsuki
- Tanaka Yoji as Komine Kaoru
- Magii as Doctor Omuro
- Suzuki Kosuke as Tashiro Tomohiko
- Kuninaka Ryoko as Sata Michiko
***Source: DramaWiki
No comments:
Post a Comment