Dorama Syndrome

Wednesday, November 17, 2021

Samurai Gourmet (2017)

Samurai Gourmet (2017)

Takeshi Kasumi (Naoto Takenaka), seorang pria berumur 60 tahun dan baru saja pensiun, menemukan tujuan dan kegembiraan baru dalam menjelajah makanan di lingkungannya. Dibantu oleh teman fantasinya, seorang samurai pengembara yang menginspirasinya untuk berani mengalami babak baru dalam hidupnya dan menyantap semua makanan yang ia inginkan.

Food, short duration, interesting and unique theme, that’s all I wanted to watch a dorama. Setelah Midnight Dinner yang sangat ku suka, Samurai Gourmet yang merupakan series asli Netflix ini pun sepertinya akan menjadi dorama bertema kuliner yang ku suka juga. Tidak perlu durasi yang panjang untuk setiap episodenya (16-22 menit setiap episode), Samurai Gourmet mampu menyajikan cerita yang menarik dan selalu membuat penasaran; - makanan apa lagi yang akan akan muncul di episode kali ini? – begitulah yang selalu muncul dibenakku. Ide ceritanya juga penuh kejutan. Dan kemunculan sosok samurai yang selalu tak terduga.

Sosok samurai tersebut diperankan oleh Tetsuji Tamayama. Aktor yang satu ini juga serba bisa memerankan karakter apa saja. Ketika menonton dorama ini, aku juga kebetulan menonton dorama lain yang diperankan olehnya yaitu Massan (2014) dan Sunao ni Narenakute (2010) dimana karakternya berbeda, bahkan bertolak belakang. Sosok Kasumi sebagai karakter utama dalam dorama ini diperankan oleh Naoto Takenaka yang sudah terkenal dengan akting serba bisa-nya, membuat kita merasa senang dan menikmati sekali menonton dorama ini. Beliau juga menyanyikan soundtrack lagu penutup dorama ini. Sedangkan istri Kasumi, Shizuko diperankan oleh Honami Suzuki. Kalau pernah nonton Tokyo Love Story (1991), pasti tak asing dengan wajahnya yang dulu berperan sebagai karakter Rika.

Karena sekarang aku suka sekali dengan home decor, nah rumah Kasumi ini cozy banget dan aku suka dengan penataannya yang simpel, khas rumah-rumah Jepang. Buat penggemar home decor sepertiku, rumahnya bisa menjadi referensi dalam menata rumah.

Ada satu scene dimana keponakan Kasumi mengambil foto makanan dengan berbagai angle sebelum dimakan, sedangkan Kasumi sudah kelaparan. Hal tersebut jelas menjadi hal yang sudah biasa terjadi saat ini (bahkan, aku juga masih sering melakukannya). Jadi merasa tersindir secara halus dengan adegan tersebut, tapi juga berhasil membuat tersenyum karena masih sering juga melakukan hal tersebut.

Samurai Gourmet memang kerap kali berhasil membuatku tersenyum, bahkan tertawa bahagia ketika menontonnya. Vibesnya memang berbeda. Semua hanya hal biasa yang sering kita alami dalam kehidupan kita sehari-hari, namun kita dibuat untuk menikmati dan bersyukur akan hal ‘biasa’ tersebut. I really love this drama. Sangat tidak disarankan untuk menonton dorama ini dalam keadaan lapar karena akan sangat menyiksa anda.